Tulisan kali ini kita akan coba bahas soal prioritas hidup. Banyak pemuda yang salah dalam menempatkan prioritas hidup. Umumnya mereka tidak tahu, bahkan tidak paham prioritas hidup mereka untuk apa. Ada banyak peluang kebaikan tapi dilewatkan. Sedangkan hal hal yang tidak faedah malah dilakukan. Nah, persoalannya di hal apa, kenapa bisa seperti itu?
Satu hal yang menjadi alasan biasanya adalah ketidakpahaman dalam memandang hidup. Hidup bukan soal menghabiskan hal hal yang tidak manfaat. Tetapi bagaimana hidup ini dikelola dan dimanfaatkan menjadi sesuatu yang lebih baik. Umumnya pemuda tidak melihat hidup sedalam itu. Mereka hanya melihat hidup sebagai sebuah hal yang biasa saja. Tidak perlu diusahakan secara baik. Hanya dihabiskan begitu saja.
Alasan kedua kenapa tidak ada prioritas hidup adalah karena ketiadaan keteladanan. Mereka tidak melihat adanya teladan untuk mereka. Orang orang sekitarnya tidak memberi contoh yang baik. Tetapi mereka hanya mendapatkan kisah kisah biasa saja dari orang orang di sekitarnya. Sedikit sekali pelajaran yang mereka ambil dari orang orang sekitarnya.
Seperti kita tahu, hampir semua anak muda larinya ke medsos. Mereka tidak melihat banyak contoh baik di medsos itu. Wal hasil keteladanan menjadi nihil. Mereka tidak mampu menangkap cara untuk mengelola hidup mereka secara lebih baik. Yang ada justru para contoh contoh yang tidak baik. Hanya dalam rangka menjadi influencer mereka membuat konten konten yang tidak mendidik.
Ketidakbisaan memutuskan prioritas ini selain pada aspek internal juga dipengaruhi aspek eksternal. Munculnya industri hiburan yang sangat massife membuat anak anak muda tidak mengetahui apa yang prioritas pada dirinya. Selalu pengennya dihibur terus menerus. Sehingga tidak ada capaian capaian yang mereka dapatkan.
Setiap kali ingin agak serius berpikir hidup, pasti kena hiburan lagi. Sehingga focus pikiran bergeser lagi pada soal soal lain. Tidak bisa menjadi focus pada satu sisi saja. Tapi selalu terlalu banyak pikiran tapi sedikit sekali realisasinya.
Pasang Prioritasmu
Sekarang sudah saatnya bagi kalian, para anak muda untuk bisa memasang prioritas terbaik. Yakni mencari hal hal yang bisa diraih di masa depan dengan hal hal yang terstuktur rapi. Prioritas hidup begitu penting sehingga perlu diperjuangkan. Prioritas hidup menentukan apa yang membentuk hidup anda. Ini bisa jadi dipengaruhi pengalaman hidup, cara pandang, pola asuh dalam keluarga dan sebagainya. Namun prioritas hidup adalah sebuah keputusan.
Anak muda harus memerhatikan tiga hal dalam hidupnya. Pertama adalah soal iman yang dia miliki. Jika ada perkara yang nilainya tiada tara dalam kehidupan dunia ini, maka itu adalah IMAN. Untuk memahami hal ini, kita bisa mengambil hikmah dari apa yang Allah gambarkan di dalam Al-Qur’an, yakni wasiat Nabi Ibrahim kepada anak keturunannya.
“Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.” (QS. Al-Bqarah [2]: 132).
Maka bagi anak muda muslim, memegang iman adalah satu perkara yang prioritas tinggi. Jadikanlah penjagaan iman ini sebagai hal yang harus didahulukan.
Mengapa? Karena tanpa iman, kebaikan yang dilakukan, sama sekali tidak akan berguna di sisi-Nya. Inilah alasan penting, mengapa kita dilarang mempersekutukan Allah.
Jadi, teruslah perhatikan iman kita, jangan sampai tergores, apalagi rusak atau patah. Karena kehilangan iman adalah kerugian tiada tara. Penulis buku La Tahzan, Aid Al-Qarni berkata, “Manakala kita berlepas diri dari Islam ini, otomatis kita telah berlepas diri dari kemuliaan, keaslian, kejayaan, dan keagungan kita.”
Betapa banyak hal hal yang bisa menggerus keimanan. Mulai dari godaan pekerjaan hingga godaan percintaan. Anak anak muda yang rela menghilangkan iman karena hanya soal gadis dan pekerjaan. DIkasih pekerjaan tapi harus meninggalkan iman? Bagaimana kira kira solusinya. Sebagai anak muda tentu saja kita harus memilih iman daripada yang lainnya.
Iman harus tetap di dada apapun yang terjadi. Maka pilihan pilihan hidup ke depan, harus menjadikan iman sebagai prioritasnya. Jangan sampai iman tergadaikan hanya karena kepentingan dunia yang sementara. Dunianya dapat, tapi akhiratnya lepas, buat apa?
Iman ini harus diberikan perhatian yang besar. Tidak hanya dijadikan sesuatu yang ringan dan remeh, tetapi harus benar benar dijadikan sesuatu yang penting. Karena ia akan menjaga akhlak kita juga. Tanpa iman, akhlak akan berantakan. Tidak terjaga dengan baik dan cenderung mudah menggampangkan masalah.
Prioritas kedua adalah Islam. Setelah iman, yang harus menjadi prioritas kita adalah ISLAM. Pernahkah kita menyadari bahwa nikmat Islam ini adalah nikmat luar biasa yang langsung dari-Nya?
“Barangsiapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barangsiapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” QS. Al-An’am [6]: 125).
Islam adalah anugerah yang besar. Akan tetapi jarang diantara kita yang mensyukurinya. Shalat juga ogah ogahan. Seolah olah tidak butuh akan islam. Agaman tidak dimaknai sebagai sebuah jalan hidup. Tetapi dimaknai sebagai sebuah jalan sampingan saja. Tidak merasa butuh dengan islam tapi seakan akan bisa hidup tanpa islam.
Padahal jika setiap muslim mau mengamalkan islam dengan baik, mereka akan mendapatkan kebahagiaan yang besar. Hidupnya tenteram dan nyaman dengan islam dalam dirinya. Tidak menjadi sosok yang bingung dalam hidup. Tetapi senantiasa bisa terarah hidupnya menuju kehidupan yang lebih baik.
Ada banyak sekali aturan dalam Islam yang memiliki keutamaan besar bagi pemeluknya. Jika anak anak muda mau melaksanakannya maka aka nada banyak keuntungan yang akan mereka dapatkan. Maka menjadikan amalan islam sebagai prioritas adalah satu hal yang sangat penting.
Rasulullah dalam kesehariannya tidak pernah meninggalkan shalat. Shalat tidak terlewat, baca Al-Qur’an setiap hari. Infak-sedekah, bahkan zakat tidak perlu disuruh-suruh. Berpuasa dan menunaikan haji bila mampu.
Sehingga ketika anak muda ditawari isme isme yang lain sebagai jalan hidupnya, mereka akan lebih memilih Islam sebagai jalan hidupnya. Ia tidak akan memilih ajaran hidup selain Islam. Karena bagi mereka, Islam saja sudah cukup untuk dia amalkan. Tidak membutuhkan Isme yang lain lagi.
Prioritas ketiga adalah soal kesehatan. Nikmat sehat ini kadangkala tidak benar-benar dipahami sebagai hal yang sangat berharga. Padahal, tanpa sehat, iman tidak maksimal dan ke-Islam-an juga tidak akan optimal.
Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim memperhatikan kesehatannya. Mulai dari kesehatan fisik sampai kesehatan hati.
Jiwa dan tubuh yang sehat akan mampu menjadikan anak muda berkarya dengan baik. Ia bisa berkontribusi terhadap masyarakatnya. Tidak hanya soal keduniawian, tetapi juga berkontribusi untuk kepentingan akhiratnya.
Maka segala yang bisa mengancam kesehatan harus diwaspadai. Jangan sampai anak anak muda menjadi mudah sakit dan tidak tahan terhadap perubahan suhu dan yang lain. Mereka harus benar menjaga kesehatannya dengan asupan asupan makanan yang lezat dan bergizi. Menjaga stamina dengan olahraga dan praktik praktek fisik yang lain.
Jadi anak anak muda harus punya prioritas dalam hidupnya. Menjaga iman, menjaga islam dan menjaga kesehatan. Agar kiprah mereka di masyarakat bisa lebih banyak terlihat. Tidak hanya dikenal sebagai generasi hura hura tapi juga dikenal sebagai generasi terbaik bangsa.