Oleh Burhan Sodiq S.S
Banyak orang bilang anak muda itu agent of change. Itu apa maksudnya? Sini saya jelasin. Agent of change adalah agen perubahan. Generasi yang siap untuk mengubah masyarakat menjadi lebih baik. Mereka siap memengaruhi masyarakat dengan kebaikan. Menggerakkan mereka menjadi sesuatu yang digdaya, berdayaguna dan bermartabat.
Hal ini tentu saja sesuai dengan ajaran kita, Islam. Islam menyuruh kita untuk tidak diam. Selalu melakukan perubahan perubahan ke arah yang lebih baik. Sama halnya seperti air. Kalau dia diam, maka dia akan menggenang. Tapi kalau dia dialirkan, maka dia akan memberi manfaat buat kehidupan.
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru menuju Allah, mengerjakan amal yang shalih dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. [Fushshilat:33].
Pertanyaannya, kita menjadi agen perubahan yang seperti apa. Tentu saja seorang agen perubahan yang positif. Betapa banyak anak muda menjadi agen perubahan tapi perubahan ke arah yang buruk. Membawa budaya baru yang relative terlalu bebas, sehingga mengubah masyarakat menjadi permisif dan serba boleh. Tentu bukan yang seperti ini yang kita inginkan.
Inginnya kita adalah, anak anak muda yang tahu visi dan misi. Untuk apa dia hidup, untuk apa dia diciptakan dan untuk apa dia dihadirkan di muka bumi ini. Kalau mereka sudah tahu akan hal ini, maka arah perubahan yang diinginkan pun menjadi semakin jelas.
Saya perlu ingatkan, bahwa tugas kita di muka bumi adalah membawa manusia, dari menghamba kepada makhluk, berubah menjadi menghamba kepada hanya Allah saja. Tugas inilah yang menjadikan tugas utama kita. Mengajak manusia berbondong bondong untuk menghamba dan beribadah kepada Allah dengan peribadahan terbaik.
Apa Saja Bekalnya
Ibarat perjalanan jauh, segalanya harus disiapkan. Menjadi agen perubah tidak mudah. Tantangannya besar dan berat. Harus mampu tegar dan tabah. Tidak boleh cengeng, tidak rebahan, tidak nangisan, tidak lemah dan tidak gampang kalah.
Maka dibutuhkan bekal bekal yang keren untuk menjadi agen perubah.
Pertama, Harus Dekat dengan Ulama. Anak muda itu semangatnya bagus. Tapi ia masih sangat rawan patah. Dengan bekal dekat dengan para ulama, mereka akan terbimbing dengan baik. Tidak gegabah dalam melangkah dan selalu siap sedia dalam arahan para ahli ilmu.
Dengan maraknya teknologi informasi, memudahkan anak muda mengakses ulama mana saja. Karena para ulama juga sekarang membuka konsultasi, chanel youtube, podcast dan aneka alat media lain untuk memudahkan akses ilmu kepada mereka.
Kedua, Paham Propaganda Media. Kini seperti kita tahu, informasi sangatlah banyak. Bejibun jumlahnya, sangat banyak sekali. Kalau tidak pintar memilih dan memilah, maka kita akan termakan hoaks. Hoaks itu bisa dari siapa saja. Baik institusi resmi atau pun tidak resmi. Karena bohong bisa dilakukan siapa saja. Maka perlu paham soal proganda media. Jangan gegabah. Jangan mudah marah. Dan jangan mudah dimanfaatkan oleh orang lain untuk kepentingan mereka sendiri.
Ketiga, Tiada Lelah Berdakwah. Kontribusi itu sangat penting. Dalam hal apa saja. Bisa melalui tulisan, bisa melalui lisan bisa melalui karya nyata. Semua itu bisa dilakukan anak anak muda untuk terus berdakwah. Dengan dakwah ini mereka bisa memengarui ummat untuk bergerak menjadi ummat yang lebih baik. Mengikis maksiat dan meningkatkan geliat kebaikan di sekitar mereka.
Keempat, menjadi teladan di keluarga. Banyak omong dan banyak teori kalau praktiknya nol maka juga tak ada makna. Semuanya akan nampak hampa jika kita seperti itu. Maka penting kiranya tuk dipahami, bahwa menjadi teladan di keluarga itu sangatlah penting. Karena hebat di luaran tapi di dalam kosong ya sama saja bohong. Keempat bekal ini harus dimiliki seorang pemuda untuk menjadi agent of change. Generasi pengubah masa depan dengan karya yang gemilang.