Oleh Burhan Sodiq
Dari sekian rentang usia, remaja memang paling jago. Jago dalam soal tenaga, energy dan waktu. Orang orang tua sudah tidak begitu powerfull kalau dari segi tenaga. Tulang punggung sudah tidak sehebat dulu. Kaki kaki sudah tidak sekuat dulu. Tenaganya kalah jauh kalau sama anak remaja. Sedangkan remaja punya segalanya. Tangannya masih kuat mencengkeram, kakinya masih sangat kuat berlari.
Dari sisi waktu juga begitu. Orang orang dewasa sudah cenderung sibuk banyak urusan. Pertemuan ini dan itu. Aksi ini dan itu. Agenda ini dan itu. Hidupnya sudah penuh jadwal. Hanya menghadiri satu jadwal satu ke jadwal yang lain. Makanya kalau ditawari amanah selalu dengan jawaban yang sama, “Maaf saya sibuk.”
Beda banget sama anak anak remaja. Waktu mereka sangat longgar. Liburan akhir pekan kemana mana. Dalam sebulan bisa dihabiskan banyak sesi liburannya. Pekan pertama di kota saja. Pekan kedua di laut. Pekan ketiga di gunung. Pekan keempat di hutan. Itu kalau ada uangnya.
Secara pikiran juga relative sama. Anak muda banyak pikiran yang santai. Sedangkan orang tua banyak takutnya.
Melihat potensi ini, maka remaja harus benar benar diarahkan untuk berjuang Islam. Potensi mereka yang sangat besar ini harus dibina dan dibimbing agar punya semangat yang positif. Karena kalau tidak, mereka akan gunakan potensi ini untuk berbuat keburukan.
Mulai dari Mana
Manusia terdiri dari tiga unsur, mind, body and soul. Pikiran, tubuh dan jiwa. Maka dakwah kepada anak anak remaja bisa dilakukan pentahapannya melalui tiga hal ini.
Pikiran mereka harus diisi dengan doktrin Islam. Tentang ketuhanan, sisi ilahiyah dan rububiyah serta asma wa sifat. Anak anak remaja dijelaskan soal Allah. Apa saja hak hak Allah. Bagaimana mereka mengenal Allah dengan baik. Apa yang harus mereka ketahui tentang Allah. Semua diajarkan kepada anak anak remaja itu. Agar mereka paham dan mengerti. Karena semua amal dimulai dari pengetahuan. Kalau mereka tidak tahu, maka bagaimana mereka akan beramal?
Tahap berikutnya adalah soal bagaimana mereka menjadi anak anak yang sopan. Selalu menjadi anak remaja yang mengedepankan akhlak mulia. Kita lihat sekarang soal akhlak ini sangatlah parah. Banyak anak anak remaja yang muslim tapi jauh dari Islam. Mereka tidak punya akhlak yang baik.
Narkoba, pacaran, pergaulan bebas seolah menjadi masalah yang selalu muncul. Islam tapi tidak islami. Maka setiap anak anak remaja harus dikenalkan dengan akhlak islami yang baik. Jangan sampai mereka kehilangan kehormatannya sebagai seorang muslim.
Tahap ketiga adalah didakwahi kejiwaannya. Agar mereka tidak rapuh. Tidak cengeng dan tidak mudah menangis. Karena dengan mendidik jiwanya, maka kita akan ajarkan kepada anak anak remaja siapa yang harus ditakuti dan siapa yang tidak. Mendidik mental terbaik. Bukan mental kaleng kalengan.
Karena problem anak muda salah satunya adalah soal kejiwaan mereka. Mereka lebih mudah untuk sedih pada soal soal yang tidak penting. Lebih mudah marah pada soal soal yang tidak penting pula. Tawuran sampai meninggal, saat ditanya juga tidak tahu alasan kenapa membunuh musuhnya. Hanya karena emosi sesaat.
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. An-Nahl: 125)
Metodenya Apa?
Baiklah kita sudah sepakat bahwa remaja harus didakwahi. Pertanyaanya dengan metode apa mendakwahi mereka. Secara mereka adalah anak anak milenial yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya.
- a) Metode Medsos
Dakwah konten sangat menarik untuk remaja. Membuat meme, membuat video dan animasi sangat digandungi remaja. Dengan mudah mereka akan mengunduh dan menyebarkan konten konten itu. Maka butuh banyak Islamic influencer. Yang bisa memberi pengaruh kepada anak anak muda.
Konten ringan soal motivasi dan pergaulan remaja. Kadang kadang juga soal bagaimana memaknai hidup dan menghargai kehidupan itu. Bagaimana bermanfaat dan yang lainnya.
- b) Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah metode yang dilakukan dengan menggunakan tanya jawab untuk mengetahui sampai sejauh mana ingatan atau pikiran seseorang dalam memahami atau menguasai materi dakwah, di samping itu, juga untuk merangsang perhatian penerima dakwah.
Tanya jawab sebagai salah satu metode cukup dipandang efektif apabila ditempatkan dalam usaha dakwah, karena objek dakwah dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang belum dikuasai oleh mad’u sehingga akan terjadi hubungan timbal balik antara subjek dakwah dengan objek dakwah.
- c) Metode Diskusi
Diskusi sering dimaksudkan sebagai pertukaran pemikiran (gagasan, pendapat, dan sebagainya) antara sejumlah orang secara lisan membahas suatu masalah tertentu yang dilaksanakan dengan teratur dan bertujuan untuk memperoleh kebenaran.
Dakwah dengan menggunakan diskusi dapat memberikan peluang peserta diskusi untuk ikut memberi sumbangan pemikiran terhadap suatu masalah dalam materi dakwah.
Masih banyak metode metode lain yang bisa digunakan untuk mendekati anak anak remaja. Semakin kita gigih, semakin Allah akan berikan jalan kepada kita.
Luar biasa p.ustadz…
Inspiratif dan baik jika diterapkan, walau kadang tak semudah dlm bayangan kita, terkadang pihak lain diluar kuasa kita yaitu hidayah…smoga Allah senantiasa memberi jalan kemudahan dlm kebaikan.
Terima kasih atas komennya bu. Terima kasih juga sudah mau mampir di blog saya. Sehat selalu dan tetap semangat.