Terpaksa saya menulis tentang persoalan ini karena menurut saya ini menjadi penting untuk kita angkat sebagai sebuah bahan tulisan. Baru-baru ini kita lihat betapa banyak orang yang menggunakan media sosial kemudian mereka membuat konten untuk mendapatkan hasil dari konten-konten tersebut.
Bahkan tidak jarang kita temukan para muslimah yang kemudian berupaya sekuat tenaga untuk menghasilkan konten-konten agar banyak disukai atau banyak mendapatkan Gift atau hadiah dari netizen sehingga mendapatkan uang.
Hal ini tentu saja mengakibatkan beberapa hal pertama adalah kesembronoan di dalam membuat konten. Mereka hanya berpikir tentang bagaimana konten ini menghasilkan uang tapi kurang berpikir tentang apakah ini konten mendidik atau tidak.
Mereka tidak bisa memilah kapan mereka harus membuat konten dan kapan mereka harus menahan diri untuk tidak menjadikan kehidupannya sebagai konten untuk dilihat.
Pengetahuan seperti ini nampaknya harus terus diberikan kepada para muslimin dan muslimat. Bahkan mereka harus bisa membedakan manakah konten yang mendidik dan manakah konten yang tidak mendidik.
Salah satu titik penting yang harus dikembangkan adalah membesarkan kemampuan untuk memilah dan memilih bahan apa yang perlu kita bagikan kepada khalayak public.
Para pengguna medsos juga harus tahu hal-hal apa yang perlu kita tahan untuk tidak kita bagikan. Banyak dari para pengguna internet yang mereka hanya berpikir pasti ini akan viral pasti ini akan seru dan mungkin pasti akan memberikan keuntungan finansial kepada dia.
Orang akan senang dengan kehidupannya yang dijadikan konten dan orang akan bertepuk tangan terhadap sesuatu yang dialami.
Maka kemampuan untuk memilah ini menjadi penting untuk dipikirkan oleh masing-masing individu muslim agar mereka tidak terjebak pada dua sisi yang buruk yakni pamer tentang sesuatu yang dipamerkan dan meraih simpati atau meraih kasihan dari orang-orang yang sebenarnya tidak perlu mereka inginkan.
Jika seorang muslim tahu tentang ilmu ini maka mereka akan terjaga dari fitnah-fitnah dunia media sosial. Mereka bisa menggunakan media sosial dengan baik dan tidak kemudian menjadikan media sosial sebagai alat untuk mencari rupiah dengan menghalalkan segala cara.
Mereka tahu bagian-bagian apa yang harus mereka share sebagai bentuk pendidikan bagi orang lain dan mereka juga mengerti apa saja yang harus mereka tahan untuk tidak mereka bagikan kepada orang lain.
Jika masing-masing muslim memiliki pengetahuan seperti ini maka mereka akan menjadi seorang muslim yang terjaga. Mereka juga fokus pada apa-apa yang mereka kerjakan secara positif.
Mereka tidak tergiur dengan iming-iming dunia. Hidup mereka akan menjadi lebih nyaman dan lebih tenang karena tidak diganggu oleh keinginan-keinginan untuk selalu diperhatikan oleh orang lain.
Beberapa syarat yang harus dipahami oleh seorang netizen ketika dia ingin membuat konten adalah bertanya sejauh mana sisi positif atau nilai pendidikan di dalam konten-konten yang akan dia bagi.
Dia harus berpikir tentang persoalan ini karena pada prinsipnya seorang mukmin ketika hidup di dunia dia harus bermanfaat buat orang lain.
Harus bisa menebarkan manfaat itu kepada banyak pihak sehingga mereka benar-benar dirasakan manfaatnya oleh orang lain. Kemudian kedua yang harus diperhatikan adalah Apakah konten tersebut akan memunculkan sebuah keburukan ataukah tidak.
Karena menghindari madharat itu juga sama pentingnya dengan menghasilkan manfaat. Kalau kita bisa mendatangkan keduanya secara bagus maka hal itu akan sangat bermanfaat untuk diri kita.
Pertama konten itu akan memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat tetapi di sisi lain konten itu juga bisa menghalau masyarakat dari keburukan keburukan atau dari sesuatu yang tidak baik buat mereka.
Ketiga seorang netizen ketika dia membuat konten dia harus berpikir keras bagaimana dia menyajikan konten yang betul-betul berkualitas. Baik berkualitas secara informasinya dibutuhkan oleh orang lain sehingga mereka menjadi lebih mudah untuk mengakses informasi tersebut ataukah berkualitas secara teknik pengerjaannya.
Untuk yang kedua ini seorang netizen harus belajar bagaimana dia menjadi seorang konten kreator yang baik yang berkualitas dan juga yang mumpuni.
Teruslah menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang lain. Selalu menjadi pelopor dalam kebaikan. Satu orang yang mendapat manfaat dari apa yang kita share, maka kita akan mendapatkan pahala yang luas. Itu saja baru satu, apalagi jika yang mendapat manfaat adalah banyak pihak. Tentu akan lebih banyak pula pahala yang dikucurkan pada kita.