Seperti kita tahu zaman ini penuh dengan hal aneh. Banyak anak muda dijauhkan dari Ulamanya. Mereka dijauhkan sehingga mereka menjauh.
Pertanyaannya kenapa dijauhkan. Karena jika ulama dekat dengan pemuda, maka ini sangat berbehaya bagi musuh Islam. Mereka bisa mendapatkan warna tauhid yang baik.
Salah satu penyebab cueknya mereka terhadap masalah keumatan adalah gaya hidup mereka yang cenderung lebih suka pada soal diri sendiri. Mereka sangat asyik dengan segala hal yang berbau diri mereka. Sementara untuk urusan lainnya, mereka tidak begitu peduli.
Maka jika dilihat pada dampak sosial media terhadap anak muda, bisa dibagi menjadi beberapa bagian.
Satu, mereka cenderung suka mengeskpos tentang diri mereka sendiri. Menceritakan soal kisahnya, kehidupannya, apapun tentang dirinya. Sehingga setiap saat dia akan berpikir, apa yang bisa saya share kepada follower saya? Apa yang bisa saya kabarkan kepada follower saya? Apa hal menarik dari hidup saya yang bisa saya share kepada mereka?
Anda bisa bayangkan apa saja yang akan dia share kepada khalayak? Selalu dia fokus pada dirinya sendiri. Sehingga dia tidak sempat berpikir untuk urusan urusan keumatan.
Kedua, mereka juga cenderung ingin menunjukkan foto apa saja yang terkait dengan dirinya. Foto foto tentang kehidupan pribadinya. Dari mulai makan, minum, selfie dan yang lain. Sehingga perhatian terhadap urusan ummat menjadi sangat jarang. Secara tidak langsung hal ini memicu aksi aksi individualis yang nyata. Anak anak muda lebih tertarik untuk mengurusi urusan pribadi mereka daripada yang lain.
Padahal sebenarnya mereka punya kemampuan dan potensi untuk itu. Hanya saja mereka tidak menggunakannya dengan baik. Ada musibah, ada bahaya yang mengancam, mereka cenderung menyikapi dengan cuek dan tidak peduli.
Ketiga, maraknya hoak di media massa. Banyaknya berita hoak menyebabkan orang tidak mudah percaya terhadap berita berita penting. Karena mereka selalu berpikir, bahwa apa yang nampak dahsyat selalu dianggap hoax. Sehingga berita benar pun dianggap hoax oleh mereka.
Diakui atau tidak, kepedulian remaja terhadap isu isu nasional atau yang lain memang sangat kurang. Mereka diupayakan untuk menjadi pribadi yang anti sosial. Tidak begitu peduli dengan hal hal kritis yang sedang terjadi. Kristenisasi, kemiskinan nasional, penderitaan rakyat dan yang lain. Bagi mereka itu semua tidak menarik dan tidak asyik.