Oleh Burhan Sodiq
KALIAN pasti sudah tahu kehebohan kemarin soal kalimat tauhid. Beberapa pihak mengatakan bahwa mereka membakar bendera ormas. Tapi beberapa pihak yang lain mengatakan bahwa kain yang dibakar itu bukan bendera ormas, melainkan kalimat tauhid.
Sebagai anak muda seharusnya kita hati hati dalam persoalan ini. Jangan sampai sebuah kebodohan akan mengalahkan nalar berpikir kita. Ketika di situ ada kalimat tauhid, maka sudah seharusnya kita memuliakannya. Bukan malah membakarnya.
Lalu kita bertanya, apa arti penting kalimat tauhid bagi kita. Sejauh manakah kalimat tauhid bisa menjadi sangat penting bagi seorang yang beriman kepada Allah. Hal ini penting untuk diketahui. Agar kita sebagai anak muda tidak ketinggalan ilmu.
Pertama, kalimat tauhid adalah surga. Ia adalah jalan menuju surga. Sebuah janji dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam.
Suatu saat Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mendengar muadzin mengucapkan ’Asyhadu alla ilaha illallah’. Lalu beliau mengatakan pada muadzin tadi,
“Engkau terbebas dari neraka.” (HR. Muslim no. 873)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
“Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621)
Hal ini sudah cukup menjadi bukti bahwa kalimat tauhid adalah sangat penting bagi seorang mukmin. Sebab kalimat inilah yang akan menghantarkan dia menuju jannah Allah subhana wa taala. Jika seorang mukmin benar benar melafadkannya dan benar benar mengamalkannya.
Kedua, kalimat tauhid adalah kebaikan yang paling utama. Abu Dzar berkata,
“Katakanlah padaku wahai Rasulullah, ajarilah aku amalan yang dapat mendekatkanku pada surga dan menjauhkanku dari neraka.” Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,”Apabila engkau melakukan kejelekan (dosa), maka lakukanlah kebaikan karena dengan melakukan kebaikan itu engkau akan mendapatkan sepuluh yang semisal.” Lalu Abu Dzar berkata lagi, “Wahai Rasulullah, apakah ’laa ilaha illallah’ merupakan kebaikan?” Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,”Kalimat itu (laa ilaha illallah, pen) merupakan kebaikan yang paling utama. Kalimat itu dapat menghapuskan berbagai dosa dan kesalahan.” (Dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani dalam tahqiq beliau terhadap Kalimatul Ikhlas, 55)
Berdasarkan hadis ini seorang mukmin harus benar benar melanjutkan amal amal yang kurang bagus dengan amal amal shalih. Amal amal shalih itu yang akan mendapatkan kebaikan kebaikan sebagai penghapus kesalahan. Bahkan kalimat tauhid adalah kebaikan yang paling utama. Kalimat itu bisa menghapus dosa dan kesalahan.
Ketiga, Selain itu, kalimat tauhid merupakan zikir yang paling utama. Hal ini sebagaimana terdapat pada hadits yang disandarkan kepada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam (hadits marfu’),
“Dzikir yang paling utama adalah bacaan ’laa ilaha illallah’.” (Dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani dalam tahqiq beliau terhadap Kalimatul Ikhlas, 62)
Seberapa sering kalian berzikir kepada Allah. Seberapa sering pula kalian menyebut kalimat tauhid ini dalam setiap harinya. Mungkin kita masih jarang melakukannya. Maka dari itu, mulai sekarang lakukanlah zikir yang paling utama pada keseharian kita. Agar kita mendapatkan pahala dari sisi Allah subhana wa taala.
Keempat, kalimat ini memiliki keutamaan sama seperti membebaskan budak. Sebagaimana terdapat dalam shohihain (Bukhari-Muslim) dari Abu Hurairoh radhiyallahu ’anhu, dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa mengucapkan ’laa il aha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli syay-in qodiir’ [tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu] dalam sehari sebanyak 100 kali, maka baginya sama dengan sepuluh budak (yang dimerdekakan, pen), dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus darinya 100 kejelekan, dan dia akan terlindung dari setan pada siang hingga sore harinya, serta tidak ada yang lebih utama darinya kecuali orang yang membacanya lebih banyak dari itu.” (HR. Bukhari no. 3293 dan HR. Muslim no. 7018)
Subhanallah, betapa maha pemurahnya Allah kepada hambaNya. Banyak sekali keutamaan yang diberikan kepada orang orang yang mengamalkan kalimat tauhid ini. Maka apakah kemudian boleh bagi seseorang untuk melecehkannya. Sungguh amat disayangkan jika kalimat ini kemudian dihinakan sedemikian rupa oleh orang orang yang kurang berilmu dalam agamanya.
Kelima, kalimat tauhid adalah kunci 8 pintu surga. Sesiapa yang mengamalkannya akan bisa masuk surga dari arah pintu mana saja yang dia kehendaki.
Dari ’Ubadah bin Shomit radhiyallahu ’anhu, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengucapkan ’saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, dan (bersaksi) bahwa ’Isa adalah hamba Allah dan anak dari hamba-Nya, dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam serta Ruh dari-Nya, dan (bersaksi pula) bahwa surga adalah benar adanya dan neraka pun benar adanya, maka Allah pasti akan memasukkannya ke dalam surga dari delapan pintu surga yang mana saja yang dia kehendaki.” (HR. Muslim no. 149)
Keenam, kalimat tauhid akan melindungi seseorang dari api neraka. Dari Umar radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh aku akan mengajarkan sebuah kalimat, tidaklah seorang hamba mengucapkannya dengan benar dari hatinya, lalu ia mati diatas keyakinan itu, kecuali (Allah) mengharamkan tubuhnya dari api neraka. Yaitu kalimat laa ilaaha illallah,” (HR. Hakim-Shohih Targhib wa Tarhib: 1528).
Ketujuh, kalimat tauhid adalah pengantar doa. Kalimat ‘Laa ilaaha illallah’ adalah dzikir dan perantara doa. Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda, Musa berkata: Wahai Tuhanku ajarkanlah kepadaku sesuatu, yang aku akan berdzikir dan berdoa kepadaMu dengannya. Allah berfirman: Wahai Musa ucapkanlah Laa ilaaha illallah. Musa berkata: Wahai Tuhanku seluruh hambaMu mengucapkan kalimat ini. Allah berfirman: Wahai Musa! Seandainya langit tingkat tujuh dan apa yang ada didalamnya serta bumi tingkat tujuh selain Aku diletakkan di suatu timbangan, dan laa ilaaha illallah diletakkan di timbangan yang lain, maka akan berat timbangan laa ilaaha illallah,” (HR. Ibnu Hibban, Hakim-Fathul Bari: 11/28).
Maka inilah luar biasanya kalimat tauhid. Jangan sampai kita melecehkan atau bahkan menghinakannya. Karena dengan kalimat ini kita akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah subhana wa ta ala.